Ineos Automotive, produsen mobil yang didirikan oleh miliarder Jim Ratcliffe, memangkas “beberapa ratus” pekerjaan di seluruh kantornya di Eropa dan Inggris, yang menandakan meningkatnya tekanan keuangan. Langkah ini berdampak pada sebagian besar karyawan perusahaan yang berjumlah lebih dari 1.700 orang, meskipun pabrik Ineos di Hambach, Prancis, dilaporkan tidak terkena dampaknya.
Meningkatnya Tekanan Finansial
PHK ini terjadi ketika Ineos bergulat dengan utang besar, yang diperkirakan mencapai hampir $14 miliar pada akhir tahun ini. Divisi otomotif sangat rentan karena telah melaporkan kerugian hampir $400 juta pada tahun fiskal sebelumnya. Tekanan finansial ini diperparah oleh faktor eksternal, termasuk tarif yang meningkatkan biaya impor Grenadier—kendaraan andalan Ineos—ke pasar terbesarnya, Amerika Serikat.
Daya Tarik Khusus, Pertumbuhan Terbatas
Grenadier dan varian pikap Quartermasternya dirancang sebagai kendaraan off-road jadul yang tangguh, sebagai respons langsung terhadap modernisasi Land Rover Defender. Meskipun mereka menarik bagi pasar khusus yang mencari pengalaman berkendara yang mumpuni dan mumpuni, harga yang mahal dan daya tarik pasar massal yang terbatas menghambat ekspansi yang lebih luas. Meskipun ulasan positif memuji bentuk kokohnya dan mesin turunan BMW, beberapa kritikus menyebut sistem kemudi yang ketinggalan jaman sebagai kelemahannya.
Jalan ke Depan
Masa depan Ineos Automotive masih belum pasti. Meskipun kendaraan itu sendiri memiliki pengikut yang berdedikasi, perusahaan menghadapi perjuangan berat untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Kombinasi antara utang yang tinggi, kondisi pasar yang penuh tantangan, dan fokus produk yang sempit menunjukkan prospek yang sulit.
Kesuksesan merek ini bergantung pada perolehan pangsa pasar off-road yang lebih besar atau perolehan restrukturisasi keuangan yang besar. Tanpa keduanya, Ineos Automotive mungkin akan kesulitan menghadapi tantangan ekonomi saat ini.























