Meningkatnya popularitas kendaraan listrik, khususnya pikap R1T Rivian, disertai dengan biaya tersembunyi yang mungkin tidak diantisipasi oleh banyak pembeli: tagihan perbaikan yang sangat tinggi. Tidak seperti pembuat mobil tradisional, desain kendaraan Rivian yang rumit, jaringan perbaikan yang terbatas, dan pertarungan asuransi dapat mengubah kecelakaan kecil menjadi mimpi buruk finansial. Ini bukan soal nasib buruk; ini adalah masalah sistemik yang berakar pada cara R1T dibuat dan diservis.
Realitas $1.700 hingga $22.000
Salah satu pemilik Rivian baru-baru ini mengalami hal ini secara langsung ketika seorang karyawan secara tidak sengaja merusak panel bagian belakang R1T miliknya. Apa yang seharusnya merupakan perbaikan langsung dengan cepat meningkat. Perusahaan asuransi awalnya menawarkan $1.700, angka yang menurut pemiliknya terlalu rendah, mengingat konstruksi kendaraannya yang unik. Dia menghubungi Rivian untuk meminta bimbingan, hanya untuk mengetahui skala sebenarnya dari masalahnya.
Rivian memberitahunya bahwa satu-satunya bengkel bersertifikat dalam jarak 300 mil mengutip $16.000. Panel bagian belakang bukanlah bagian yang berdiri sendiri; itu terintegrasi dengan atap, membuat penyok kecil sekalipun menjadi perbaikan ekstensif. Perbaikan penyok tanpa cat (PDR) – solusi umum untuk kendaraan lain – bukanlah suatu pilihan.
Kemacetan: Opsi Perbaikan Terbatas
Pemilik melanjutkan dengan toko bersertifikat, berharap biaya akhir yang lebih rendah. Sebaliknya, toko tersebut menemukan kerusakan tambahan selama pembongkaran, sehingga total kerusakan menjadi $22.000. Perusahaan asuransi menolak keras, hanya menawarkan $13.000, dan menganggap tarif bengkel tersebut berlebihan.
Pemilik dihadapkan pada pilihan: membayar sendiri selisih $9.000 atau mengikuti arbitrase, yang berpotensi menunda pengambilan tanpa batas waktu. Dia membayar, mengajukan banding, dan tidak menerima tanggapan sampai mengajukan pengaduan kepada Menteri Luar Negeri negara bagiannya, yang akhirnya mendorong tawaran penyelesaian tambahan sebesar $5.100.
“Saya sangat menikmati truk ini, tapi ini gila,” komentar pemiliknya. “Saya berharap Rivian meningkatkan desain untuk memungkinkan biaya perbaikan yang lebih murah untuk bantingan umum.”
Mengapa Ini Penting: Masa Depan Kepemilikan Kendaraan Listrik
Insiden ini menyoroti masalah yang lebih luas. Kendaraan listrik, terutama yang memiliki konstruksi unibody dan panel terintegrasi, biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin. Terbatasnya jaringan bengkel bersertifikat di Rivian memperburuk masalah ini, sehingga menciptakan hambatan yang meningkatkan biaya.
Perusahaan asuransi juga enggan membayar perkiraan yang terlalu tinggi, sehingga pemilik terjebak antara biaya perbaikan yang mahal dan perselisihan hukum yang panjang. Seiring dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik, hal ini akan menjadi masalah yang lebih sering terjadi kecuali para pembuat mobil memprioritaskan kemampuan perbaikan dan memperluas jaringan layanan mereka. Kasus ini bukan hanya tentang kemalangan satu pemilik; ini adalah tanda peringatan bagi siapa pun yang mempertimbangkan pembelian kendaraan listrik. Biaya kepemilikan jangka panjang tidak selalu tercermin dalam harga stiker.



























