Hal yang sebelumnya tidak terpikirkan terjadi di jalanan Liverpool. Dealer Ford yang luas, sebuah landmark yang dikenal sebagai “Peoples Ford” di Prescot, kini dengan bangga menampilkan nama BYD di atas struktur teepee ikoniknya – sebuah tanda jelas akan adanya perubahan di pasar mobil Eropa. Tidak jauh dari situ, lokasi Peoples Ford lainnya di Speke diperkecil untuk mengakomodasi pendatang Tiongkok lainnya: Omoda/Jaecoo.
Penataan kembali yang tampaknya kecil ini mengungkap kisah yang jauh lebih besar yang sedang terjadi. Transformasi ini dimulai beberapa dekade yang lalu ketika Ford menguasai 29% pangsa pasar mobil Inggris pada tahun 1983, ketika Peoples Ford pertama kali didirikan. Saat ini, dominasi tersebut telah memudar secara signifikan, digantikan oleh meningkatnya persaingan dari produsen mobil Asia yang kini secara agresif menargetkan sektor otomotif Eropa yang menguntungkan.
Pergeseran ini tidak terbatas pada satu kota atau wilayah saja; ini adalah tren di seluruh Eropa yang memiliki implikasi besar bagi seluruh industri. Kebangkitan merek Tiongkok seperti BYD dan Omoda/Jaecoo semakin cepat, didorong oleh strategi penetapan harga yang agresif, teknologi kendaraan listrik yang canggih, dan peningkatan pengenalan merek.
Para pendatang baru ini memanfaatkan beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan Ford di Eropa:
- Pergeseran Preferensi Konsumen: Masyarakat Eropa, yang semakin peduli terhadap lingkungan, mulai beralih ke kendaraan bertenaga baterai (BEV). Meskipun Ford berinvestasi pada kendaraan listrik, jajaran produknya belum mencapai tingkat inovasi kompetitif yang sama dengan beberapa pesaingnya di Tiongkok.
- Kendala Kapasitas Produksi: Ford sedang bergulat dengan masalah rantai pasokan global dan keterbatasan produksi, yang berdampak pada kemampuannya untuk memenuhi lonjakan permintaan di Eropa, khususnya untuk model listrik. Hal ini membuka peluang bagi pesaing Tiongkok yang lebih tangkas dan dengan cepat meningkatkan kemampuan manufaktur mereka di Eropa.
- Poin Harga yang Agresif: BYD, Omoda/Jaecoo, dan merek-merek baru lainnya sering kali melemahkan pemain Barat yang sudah mapan dalam hal harga. Faktor keterjangkauan ini merupakan daya tarik yang signifikan bagi konsumen yang sadar akan anggaran, terutama mengingat krisis biaya hidup yang sedang berlangsung yang mempengaruhi banyak negara Eropa.
Menyusutnya kehadiran Ford di lokasi-lokasi terkemuka seperti Liverpool melambangkan kenyataan yang lebih besar – perlunya para pembuat mobil lama untuk beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika pasar yang terus berkembang ini. Kepemimpinan baru Ford di Eropa tidak diragukan lagi akan menghadapi tekanan besar untuk mengubah strateginya dan mendapatkan kembali posisi yang hilang di sektor di mana merek-merek Tiongkok dengan cepat membentuk kembali lanskap persaingan.
